PETANI DAN WARUNG KOPI

"Lestari Kopiku, Lestari Negeriku" 

Sedikit kutipan lagu om Gombloh yang sudah dimodifikasi di atas dapat menjadi cermin budaya indonesia yakni Ngopi. Tradisi minum kopi sekarang bukan saja disukai oleh orang tua saja, anak-anak muda rupanya mulai memasukkan tradisi "ngopi" ini dalam aktivitas favoritnya.

Tak terkecuali di desa Kendal  Petani dan warung kopi adalah satu paket, dimana habis atau mau ke sawah atau beraktivitas gak lengkap kalo gak ngopi dulu. dan sering kita dengar jargon - jargon "Ojo sampek mergawemu ganggung Ngopimu, dikopeni sek luurrr cek mudal inspirasine hingga hingga Si Neng Nella kharisma pun bikin lagu Stel Ngopi dan masih buanyakkkk lagi yang menggambarkan betapa Ngopiiii its everything, ngopi adalah segalanya, wessss pokoke luweh apik NJOMBLOOOO timbang ra ngopi.......#eh.

Berkumpul dengan para petani di warung kopi saya rasa adalah kegiatan yang mengasyikkan, setelah kita pusing, lelah beraktivitas dengan kegiatan dan bekerja dengan modal cuman Rp.2000 se cangkir kopi yang masihhh ualammiiii dengan kopi selirnya dengan aroma asap rokok kobot kita bisa merasakan culture desa sebenarnya yang jauh dari asap-asap kendarana bermotor, asap-asap pabrik,bersua dan bercengkrama sambil mendengarkan celoteh dan obrolan mereka-mereka yangggggg fullll kadang-kadang bikin kagum, mengasyikkan semisal lagi mbicarain politik negeri ini (kan lagi musimnya yoooo adu jagoan pilpres besok), belom lagi kalo mereka saling ketemu sambil bercerita masa mudanya dulu yang bikin penasaran kek apa sih masa mudanya bapak-bapak petani ini dahulu, saling membully satu sama lain udah menjadi hal lumrah dan tidakkk buapeerrr kayak jaman sekarang dikit-dikit lapor, dikit-dikit boikot.... kayak e kurang aasyik hidup di era sekarang wong-wonge ora selooowww kayak hidupnya bapak-bapak ini, belom lagi kalo kadang-kadang ngrasani koncone yang gak ikut di warung, tawa dan obrolan mereka tulus penuh makna.

Petani dan warung kopi memang tak pisah dipisahkan ibarat dua mata sisi koin uang logam, di warung kopi para petani bisa saling bertukar pendapat, saling berdiskusi demi perkembangan pertanian di sawah, bagaimana mengatasi hama-hama pagi yang semakin merajalela mendekati musim panen, membicarakan harga padi nanti yang akan dipanen.

 
Tapi setelah kita amati lebih dalam, ternyata kopi memang mengandung sebuah makna yang luas dan filosofi yang inspiratif loh gan. Luas dan filosofi inspiratif gimana maksud lu tong ?

Ibarat kata, kita menjalani hidup ini layaknya menikmati secangkir kopi yang baru diseduh. Kopi betul-betul hangat dan terasa manis saat permulaan meminumnya. Tapi ada kalanya, saat kamu merasakan kopi itu tak hangat dan memanjakan lidah lagi, malah yang terasa adalah pahitnya. Kopi seperti ingin mengajarkan kepada kita, bahwa kamu hidup bukan hanya untuk merasakan kebahagian & keindahan takdir saja. Tapi Tuhan juga menyisipkan sebuah luka & kesedihan yang mendalam dalam takdir hidup kita.
Kamu tak bisa cuma ingin merasakan manis saja dalam hari-harimu, sebab hidup itu layaknya sebuah seduhan kopi tadi. Kamu pasti akan merasakan kepahitan dalam meminumnya saat jatah manisnya berkurang & hilang semakin ke ujung dasar cangkirnya.

Dari secangkir kopi kita dapat berkenalan dengan orang lain,tak memandang usia,saling bertukar pikiran. Dari secangkir kopi timbul kejernihan otak, timbul ide ide kreatif nan unik,misalnya filosofi tentang sebuah kopi dalam kehidupan. Sebuah tradisi Desa Kendal yang benar benar berlandaskan sila ke-3, Persatuan Indonesia. Kopi itu menyatukan tak memandang darimana kamu asal sama-sama penikmat kopi, kita sebangsa!







Salam satu cangkir kopi!

Comments

Popular posts from this blog

PROFIL DESA KENDAL

1 MUHARRAMAN SESARENGAN MUDA-MUDI DESA KENDAL