Ketika Kota Makin Kaya, Desa Makin Miskin

Ketika Kota Makin Kaya, Desa Makin Miskin

 Ketika kota semakin kaya, desa makin miskin. Jangan pernah memandang desa dengan mata kota Anda. Jangan pulang ke desa hanya ketika renta dan kalah.

Sudah lama, desa menyubsidi kota. Sumber daya desa diperas untuk orang-orang kota.
Banyak anak-anak desa yang disekolahkan ke kota.
Para orang tua menyekolahkan anak dengan hasil pertanian.
Begitu selesai disekolahkan, mereka memilih bekerja di kota.

Saat menikah, orang tua yang tinggal di desa tetap harus menyubsidi, ikut membiayai pernikahan.
Ada beragam cara, dari mulai menjual hewan peliharaan sampai sebagian lagi kalau perlu berutang dengan cara menggadaikan sawah dan tegal.
Itu belum cukup. Saat anak-anak desa yang tinggal di kota butuh rumah, sering pula merecoki orang tua. Bagi yang merasa punya hak waris, bagian dari harta warisan berupa sawah atau tanah dijual untuk membayar persekot rumah di kota. Hanya cicilannya yang mereka tanggung.
Ketika orang tua mereka tak punya lagi aset yang cukup untuk menyokong hidup di kota, kadang masih dibebani dengan diminta datang ke kota untuk ngemong cucu sementara mereka sibuk bekerja, membayar cicilan rumah, mobil, tagihan kartu kredit, dan lain-lain.
Sedangkan orang-orang kota itu, mereka menatap desa dengan perasaan nostalgia belaka. Kalau sedang stres, liburan di desa. 
Tapi tatapannya adalah tatapan orang kota. Desa dianggap gitu-gitu saja. 
Tidak maju-maju. Konsep maju yang dimaksud tentu saja maju ala orang kota.
Ketika kemudian menua, mereka tetap ingin tinggal di kota. 
Hanya saja, daya dukung sudah tidak sekuat dulu lagi. 
Uang pensiun tak seberapa. Aset hanya secukupnya. Sementara biaya hidup di kota makin mahal. Tidak mudah pula menurunkan gaya hidup saat masih bekerja. Satu per satu aset dijual untuk membiayai hidup. Mobil yang awalnya dua, dijual satu per satu. Rumah yang awalnya dua, dijual satu per satu. Begitu habis semua, pulang ke desa. Tua. Tak lagi berdaya. Pulang ke kampung halaman dengan kondisi semua aset yang dimiliki orang tua sudah tandas. Habis.
Kehidupan yang tinggal sisa-sisa. Kota makin kaya. Desa makin miskin.
Tapi kita harus tetap punya harapan. Setidaknya kita harus membereskan cara pandang atas relasi desa-kota.

Jangan haramkan mudik Lebaran. Karena itu juga siklus untuk membawa sementara uang kota ke desa. Jutaan orang yang mudik itu bukan hanya menjalankan ritus agama tapi juga perilaku ekonomi yang sehat.
Tapi ya jangan kebangetan. Pulang bawa uang satu juta, balik ke kota, bawa ayam lima, padi, beras, pisang, sampai mobil penuh.
Tapi tidak apa-apa. Kasih orang tua kepada anak sepanjang jalan. Kasih desa kepada kota sepanjang zaman.
Hanya saja, mari terus tanamkan di kepala kita, harus diperbanyak cara agar hubungan desa-kota menjadi lebih sehat. Setiap ingin melakukan tindakan ekonomi-politik, pikirkan dampaknya pada relasi itu. Jangan terlalu timpang. Jangan kota terlalu kaya dengan cara memeras.
Sebetulnya, kita punya harapan bahwa ketimpangan ini mulai diperhatikan juga oleh pemerintah. Membangun dari pinggiran. Ada dana desa yang terus dialirkan. Itu hal yang sangat baik.
Hanya saja, perlu kembali dipastikan, jangan sampai uang itu kembali ditarik paksa ke kota.

Sudah saatnya kita menyeimbangkan dan menyehatkan relasi antara desa-kota. Jangan hanya pulang kampung saat sudah tak berdaya dan renta. Sebab ibarat negara ini sebuah kendaraan, bahan bakar dan pelumasnya adalah sumber daya desa.
O ya, terus kalau berwisata ke desa, jangan lupa bahwa di alam yang sedang Anda nikmati itu ada manusianya. Manusia desa. Jangan pernah berpikir menikmati pasir bersih, ombak berbuih, laut biru, dengan ilusi ingin menyingkirkan manusia dari mata kota Anda. Menatap sawah yang hijau, pegunungan yang sejuk, kopi yang lezat, tanpa pernah berpikir berapa harga yang pantas untuk menikmati itu semua.


Selamat berakhir pekan di desa



https://mojok.co 

Comments

  1. Let me tell you something...

    What I'm going to tell you may sound pretty weird, maybe even a little "out there..."

    BUT what if you could simply push "PLAY" and LISTEN to a short, "miracle tone"...

    And INSTANTLY attract MORE MONEY into your LIFE?

    What I'm talking about is thousands... even MILLIONS of DOLLARS!!

    Sound too EASY? Think this couldn't possibly be for REAL?!?

    Well, I'll be the one to tell you the news...

    Sometimes the greatest blessings in life are the SIMPLEST!!

    In fact, I'm going to provide you with PROOF by letting you PLAY a REAL "miracle abundance tone" I've produced...

    And do it FREE (no strings attached).

    YOU simply hit "PLAY" and you will start having more money come into your life.. starting almost INSTANTLY..

    GO here to play this wonderful "Miracle Abundance Tone" as my gift to you!!

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

PROFIL DESA KENDAL

1 MUHARRAMAN SESARENGAN MUDA-MUDI DESA KENDAL