Posts

Showing posts from December, 2018

Kendal Kampung Smart , Kendal Desaku Pintar

Image
KENDAL JADI DESA PINTER ......!!! Sudah layakkah kita disebut sebagai Desa Pintar...???? Apa itu Desa Pintar ???? Terus kenapa kita di beri predikat Desa Pintar ?? Desa-desa di Kabupaten Lamongan kini memiliki instrumen untuk mengukur tingkat kemajuannya. Bupati Fadeli meluncurkan Program Desa Karakter Unggul dan Pintar (Desaku Pintar) di Desa Sumengko. Kecamatan Kedungpring, Desaku Pintar ini seperti dijelaskan Fadeli terinspirasi Program 1821 yang belum begitu memasyarakat meski telah diluncurkan sejak 2016 silam. Padahal berbagai sosialisasi telah digencarkan hingga ke tingkat desa. “Desaku Pintar ini hasil evaluasi Kami atas pelaksanaan Gerakan 1821," katanya Seperti apakah wujud Smart City Desaku Pintar Lamongan Dengan Desaku Pintar pemerintah diharapkan saling terpacu untuk berinovasi, menelurkan terobosan, bagi kesejahteraan masyarakat desa. Inovasi dan penggunaan teknologi sangat penting bagi percepatan pembangunan desa. Karena itu, pem...

PETANI DAN WARUNG KOPI

Image
"Lestari Kopiku, Lestari Negeriku"  Sedikit kutipan lagu om Gombloh yang sudah dimodifikasi di atas dapat menjadi cermin budaya indonesia yakni Ngopi. Tradisi minum kopi sekarang bukan saja disukai oleh orang tua saja, anak-anak muda rupanya mulai memasukkan tradisi "ngopi" ini dalam aktivitas favoritnya. Tak terkecuali di desa Kendal  Petani dan warung kopi adalah satu paket, dimana habis atau mau ke sawah atau beraktivitas gak lengkap kalo gak ngopi dulu. dan sering kita dengar jargon - jargon "Ojo sampek mergawemu ganggung Ngopimu, dikopeni sek luurrr cek mudal inspirasine hingga hingga Si Neng Nella kharisma pun bikin lagu Stel Ngopi dan masih buanyakkkk lagi yang menggambarkan betapa Ngopiiii its everything, ngopi adalah segalanya, wessss pokoke luweh apik NJOMBLOOOO timbang ra ngopi.......#eh. Berkumpul dengan para petani di warung kopi saya rasa adalah kegiatan yang mengasyikkan, setelah kita pusing, lelah beraktivitas dengan kegiatan dan ...

Ketika Kota Makin Kaya, Desa Makin Miskin

Image
Ketika Kota Makin Kaya, Desa Makin Miskin   Ketika kota semakin kaya, desa makin miskin. Jangan pernah memandang desa dengan mata kota Anda. Jangan pulang ke desa hanya ketika renta dan kalah. Sudah lama, desa menyubsidi kota. Sumber daya desa diperas untuk orang-orang kota. Banyak anak-anak desa yang disekolahkan ke kota. Para orang tua menyekolahkan anak dengan hasil pertanian. Begitu selesai disekolahkan, mereka memilih bekerja di kota. Saat menikah, orang tua yang tinggal di desa tetap harus menyubsidi, ikut membiayai pernikahan. Ada beragam cara, dari mulai menjual hewan peliharaan sampai sebagian lagi kalau perlu berutang dengan cara menggadaikan sawah dan tegal. Itu belum cukup. Saat anak-anak desa yang tinggal di kota butuh rumah, sering pula merecoki orang tua. Bagi yang merasa punya hak waris, bagian dari harta warisan berupa sawah atau tanah dijual untuk membayar persekot rumah di kota. Hanya cicilannya yang mereka tanggung. Ketika orang tua...